Dengan Doa Langkah Bermula
>> Selasa, Oktober 21, 2008
Di suatu malam,
Dengan polos aku bertanya pada sosok yang selalu setia ukir hari-hariku penuh makna,
“Aku takut dengan hasil ujian.”
Penuh optimis, dia berkata,
“Yakini saja. Dan percayalah dengan doa.”
Dadaku yang sesak mendadak terasa lapang,
Sejenak aku berfikir, “Ya, aku masih punya kekuatan. Doa.”
Hari-hari ini doa terpanjat,
Walau kutahu selama ujian usahaku alpa adanya…
Doa kusenandungkan
Pada Tuhan Yang Tak Pernah Lelah Penuhi Asa
Pada-Nya kupinta,
“Berikanlah padaku kekuatan dan kesabaran hadapi segala coba. Sebab kuyakin kesabaran tiada batasnya. Yang terbatas adalah waktu dan hitungan. Sesungguhnya pahala-Mu bagi orang yang bersabar tak ada batasnya.”
Kini, aku tak punya kekuatan apa pun,
Aku tak tahu pasti apakah cita kan kusapa,
Atau aku masih tetap di sini menanti bahagia?
Kuyakin aku bisa jalani ini semua
Entahlah…
Hanya saja, aku teringat tuturnya
D O A…
Tepat…
Dengan bernaung di bawah tabir doa
Langkahku selamanya akan kumula,
Asaku bergantung,
Damaiku terjunjung…
Semoga…
Ya, semoga…
Petuah Bapak:
- Ungkapan “Kesabaran ada batasnya”, itu tidak benar dalam kehidupan apapun dan siapapun. Yang ada batasnya adalah waktu dan hitungan, karena pahala nya orang sabar tidak ada batasnya.
- Orang boleh menyatakan dirinya sabar, kalau dia berusaha minimal bersikap.
Komentarku atas Petuah Bapak:
- Entahlah Bapak, kini anakmu belum juga bisa menjadi seorang penyabar sepertimu.
- Bapak, sabarmu masih terekam dalam benakku. Tulus cintamu masih kurasakan. Namun sadar atas sabar dan tulus cintamu masih tetap kulalaikan. Maafkan aku, Bapak!!!
1 komentar:
nobody compares to your dad..
Posting Komentar